Tombol Media Sosial Menganggu Website UX?

Banyak yang mengklaim bahwa dengan menambahkan tombol media sosial di website, Anda bisa menggandakan trafik, yang pada akhirnya berujung pada meningkatnya penjualan. Namun, bagaimana kebenaran dari klaim tersebut? Seperti yang Anda ketahui, menambahkan tombol media sosial bisa membuat tampilan website berantakan, sehingga mengganggu kenyamanan pengguna browsing. Jadi, kapan sebenarnya saat yang tepat untuk menambahkan tombol-tombol tersebut?

Kerugian Menambahkan Tombol Media Sosial

Memperlambat Muatan. Dengan menambah tombol media sosial, berarti Anda juga menambah data pada website Anda. Dibalik fungsi tombol tersebut, terdapat tambahan gambar dan data yang menambah proses muat website. Waktu muat yang lama tentunya mengganggu pengalaman pengguna (UX) saat mengakses website Anda, terutama jika koneksi internet mereka tidak begitu cepat.

Indonesia memiliki kecepatan internet rata-rata, sehingga semakin sedikit data yang dimuat, maka semakin positif pula pengalaman pengguna dalam browsing website Anda. Tentunya hal tersebut disebabkan oleh waktu muat yang singkat.

Desain Website Berantakan. Selain memangkas waktu muat, absennya tombol media sosial juga akan membuat tampilan website Anda terlihat lebih rapi. Hal ini karena tombol-tombol tersebut pada umumnya memiliki warna dan desain yang mirip dengan platform media sosial masing-masing. Tombol kecil nan warna-warni tersebut bisa menjadi hal yang menganggu desain website Anda yang menggunakan palet warna tertentu.

Memang desain tombol-tombol tersebut bisa disesuaikan dengan desain website Anda. Namun, tetap saja tombol-tombol kecil dalam satu barisan panjang masih tetap bisa mengganggu fokus pengguna yang seharusnya fokus terhadap konten Anda.

Tidak Cocok untuk Pengguna Ponsel. Tidak hanya sampai disitu saja, tombol media sosial juga pada umumnya tidak dioptimisasi untuk pengguna ponsel. Saat diklik, tombol-tombol tersebut akan mengarahkan pengguna ke halaman media sosial yang bersangkutan untuk login ke akun mereka. Padahal, tombol-tombol tersebut ditambahkan untuk memudahkan pembagian konten website Anda, bukan mempersulit pengguna melalui tahapan yang ribet.

Banyak pengguna yang sadar akan tahapan ribet tersebut, sehingga mereka pun lebih memilih untuk menyalin (copy-paste) URL secara manual. Pengguna dekstop bisa dengan cepat copy-paste URL, sedangkan pengguna ponsel baik iOS maupun Android bisa memanfaatkan fitur bagikan URL di masing-masing aplikasi browsernya.

https://picodio.com/id/kesalahan-umum-desain-website-bisnis/

Membagikan URL Bukan Lagi Zamannya

Bertahun-tahun lalu, membagikan konten yang dianggap menarik merupakan rutinitas pengguna internet sehari-hari. Membagikan URL pun menjadi sangat populer di berbagai platform media sosial. Tidak hanya membagikan perihal pribadi, pengguna juga gemar membagikan konten untuk membuka diskusi dengan teman di media sosial.

Dari situlah muncul klaim bahwa tombol media sosial merupakan alat marketing yang efektif. Namun, dengan banyaknya tambahan fitur platform media sosial sekarang ini, pengguna bisa membagikan konten di dalam platform. Seperti melalui fitur Share di Facebook dan Retweet with Comment di Twitter untuk repost dan memberi komentar pada konten pengguna lain.

Pengguna memang masih terus membagikan konten. Akan tetapi dengan popularitas media sosial yang tidak ramah akan pembagian konten antar platform seperti Instagram, pembagian melalui URL tidak lagi sepopuler dulu. Mereka pun lebih memilih untuk membagikan URL kepada teman dan keluarga melalui aplikasi chatting seperti WhatsApp dan LINE. Oleh karenanya, fitur copy-paste pun menjadi lebih berguna dibandingkan tombol media sosial.

Kapan Saatnya Menggunakan Tombol Media Sosial?

Dengan segala kerugiannya, akan lebih baik jika Anda menggunakan tombol media sosial seperlunya. Contohnya saja menambahkan tombol-tombol tersebut pada setiap artikel di bagian blog website Anda. Artikel merupakan konten yang cenderung panjang yang mengandung informasi bermanfaat dan mendetil.

Melalui tombol media sosial, pengguna yang ingin membagikan artikel Anda pun bisa menekan tombol tersebut. Ditambah lagi tombol media sosial memang selalu ada di artikel blog. Lebih baik lagi jika Anda mengoptimisasi tombol-tombol tersebut sehingga mereka bisa berfungsi dengan mulus di ponsel.

Kesimpulan

Meskipun tombol media sosial bisa menimbulkan kerugian, tombol-tombol tersebut masih memiliki kegunaan untuk dicantumkan di website Anda. Namun tentunya tombol-tombol tersebut tidak bisa dipasang begitu saja. Website berkualitas merupakan website yang telah teroptimisasi di segala sisi, baik desain, kecepatan, maupun fungsi. Gunakanlah dengan tepat, tombol-tombol tersebut pun tidak akan menganggu UX website Anda.

Pastikan Anda menggunakan jasa pembuatan website terbaik untuk membuat dan mendesain website bisnis Anda. Untuk pertanyaan seputar pembuatan, desain, dan optimisasi website, hubungi kami hari ini juga! Dapatkan meeting konsultasi pertama bersama Picodio Digital Agency gratis!