Mengapa Instagram Menjadi Social Media Terpopuler

Popularitas Instagram telah berkembang sejak rilisnya pada tahun 2010 lalu. Dengan pengguna aktif melebihi 500 milyar, Instagram telah menjadi platform social media terpopuler kedua setelah Facebook. Marketer melihat perkembangan ini sebagai tambang emas.

Hal ini dapat dilihat dari meningkatnya jumlah pengiklan di Instagram, yang naik dua kali lipat dalam kurun waktu 6 bulan ini. Sekarang platform social media berbasis aplikasi ini telah memiliki lebih dari 1 milyar pengiklan. Hal ini karena Instagram memang dianggap sebagai tempat terbaik untuk interaksi dengan konsumen. Akan tetapi, apa sebenarnya yang membuat Instagram begitu mudah untuk dijadikan media interaksi dengan pengguna? Dan bagaimana para marketer memanfaatkannya?

Data

Interaksi online atau lebih dikenal dengan sebutan engagement memang sulit untuk diukur. Terdapat bermacam-macam faktor yang mempengaruhi tingkat kemudahan engagement suatu platform: visibilitas, komentar, kemudahan untuk membagi konten. Singkatnya, yang mempengaruhi adalah kemudahan platform untuk dapat terhubung dengan pengikut (followers). Melalui sebuah survei, 60 persen responden menganggap Instagram sebagai platform terbaik untuk engagement. Facebook menduduki tingkat kedua dengan angka 18 persen dari responden.

Kenapa?

Jadi, apa sebenarnya yang menyebabkan Instagram menjadi platform social media yang bagus untuk interaksi dengan audiens?

Fungsi Mobile. Instagram memang platform social media yang berbasis aplikasi mobile, jadi tidak heran jika memang mudah digunakan dimana saja. Anda bisa mengakses akun tanpa harus masuk menggunakan komputer. Fleksibilitas ini membuat Instagram menjadi platform untuk membagikan konten yang sedang terjadi, tanpa edit dan rekayasa, sehingga dapat menarik audiens. Selain itu, aplikasinya juga sangat mudah digunakan. Terdapat beberapa fitur sebelum mengunggah konten dan fitur infinite scrollnya yang memudahkan pengguna.

Fokus Visual. Manusia memang lebih mudah untuk menyaring informasi melalui visual dibandingkan teks. Oleh karena itu marketing visual menjadi sangat populer pada beberapa tahun terakhir. Fitur utamanya yang memang membagikan gambar, Instagram menarik perhatian dengan format persegi yang nyaman untuk mata.

Fresh. Instagram menjadi platform social media lain, berkembang menyetarai bahkan tumbuh unggul dari pendahulunya seperti Facebook, LinkedIn, dan Twitter. Instagram telah berhasil menarik audiens muda dengan kisaran umur dibawah 30 tahun. Sehingga kesan enerjik dan trendi sering diasosiasikan dengan Instagram.

Fungsi. Penggunaannya memang sama seperti Twitter, memberikan pilihan privasi atau publikasi. Namun, Instagram lebih ketat dalam aturannya terhadap spam. Selain itu, koneksi personal pengguna lebih dekat di Instagram dari pada Twitter. Meskipun begitu, Instagram dapat menjangkau berbagai jenis pengguna sehingga dapat menumbuhkan komunitas dan membantu mendorong mereka untuk berinteraksi satu sama lain.

Kelemahan

Sayangnya, Instagram juga mempunyai kelemahan. Pertimbangkan kelemahannya saat anda membuat perencanaan aktivitas marketing.

Tanpa link. Anda tidak dapat mensisipkan link dalam caption pos anda sehingga akan menyulitkan untuk mengarahkan trafik ke landing page. Salah satunya caranya adalah dengan mereferensikan pos anda ke link yang ada di profil. Meskipun tidak praktis, limitasi ini sesungguhnya dapat meningkatkan interaksi antara pengguna dan menurunkan potensi spam.

Limitasi Teks. Memang Instagram tidak membatasi jumlah karakter caption, namun karena memang fokusnya ke visual, maka penggunaan teks yang mendetil tidak akan begitu digubris. Untuk menjangkau pengguna Instagram, maka fokuskan pesan brand dalam gambar, bukan dalam caption.