Generasi milenial, mereka yang berumur 18 sampai 34 tahun, dikenal sebagai generasi muda yang sulit untuk dijangkau sebagai konsumen, karena mereka tak terpengaruh dengan strategi marketing tradisional.
Beberapa tahun lalu milenial bukanlah demografi yang begitu diperhatikan sebagai target konsumen, karena mereka belum mempunyai daya beli. Namun, seiring dengan berjalannya waktu, milenial memasuki lapangan kerja, sehingga mereka pun telah mendapatkan daya beli tersebut. Brand dan bisnis yang tidak menyesuaikan diri dengan milenial pun akan tertinggal. Jika Anda tidak menginginkan hal tersebut, maka langkah awal yang harus diambil adalah dengan memahami generasi milenial sendiri, sebelum membentuk strategi marketing untuk brand dan bisnis Anda.
Survei terhadap milenial menunjukkan data sebagai berikut.
84% milenial mengklaim bahwa mereka tidak mempercayai segala bentuk iklan. Iklan tradisional seperti iklan TV dan papan reklame tak lagi efektif, sehingga Anda harus melakukan pendekatan yang lebih personal. Metode hard-selling harus dihindari.
71% milenial adalah pengguna harian media sosial yang menghabiskan rata-rata 4-5 jam. Anda harus menjemput konsumen, melakukan pendekatan marketing dimana pun mereka berada, yakni media sosial. Hadirkan brand anda di berbagai platform media sosial yang digunakan oleh milenial saat ini.
81% milenial lebih menyukai produk yang dapat disesuaikan menurut preferensi masing-masing individu. Milenial menyukai hal yang unik sehingga mereka cenderung menghindari sesuatu yang mainstream. Mereka cenderung menyukai produk yang dapat menyesuaikan preferensinya.
63% milenial mengaku bahwa mereka akan cenderung lebih loyal kepada brand dengan personaliti yang kuat. Personaliti brand yang kuat tidaklah sekedar logo dan nama, melainkan juga visi misi yang sesuai dengan nilai yang dipercaya oleh milenial.
Melalui 4 data tersebut, Anda bisa memulai menyusun strategi marketing brand, yang terangkum dalam 3 poin berikut.
Perkuat Mobile Marketing
Mobile marketing sendiri merupakan teknik yang berfokus untuk menjangkau konsumen melalui gadget mereka, baik smartphone maupun tablet, dengan menggunakan website, email, SMS, chat, media sosial, dan aplikasi. Langkah ini tepat untuk diambil, mengingat ketergantungan milenial terhadap teknologi.
Bentuk nyata mobile marketing sangat banyak, tergantung dengan kebutuhan brand Anda, diantaranya blast email, blast SMS, broadcast chat, memasang iklan dalam media sosial agar mudah dilihat oleh konsumen, sampai menyediakan loyalty program melalui aplikasi brand Anda.
Target Kelompok Milenial
Generasi milenial sendiri terbagi menjadi berbagai kelompok: mulai dari mereka yang menyukai traveling, berkumpul dan bersantai bersama di tempat hits, yang suka membaca buku, generasi milenial yang masih kuliah, baru saja memulai karirnya, hingga yang sudah berkeluarga. Tak semua milenial sesuai untuk masuk dalam target konsumen Anda. Dalam strategi pemasaran, Anda perlu mengasosiasikan brand dengan kelompok tersebut. Sesuaikan visi dan misi brand Anda dengan nilai yang dimiliki oleh kelompok milenial yang bersangkutan. Jangan lupa untuk mempertimbangkan berbagai aspek seperti umur dan kebiasaan target konsumen Anda.
To-the-point
Milenial fokus pada solusi yang ditawarkan oleh sebuah produk. Mereka akan lebih memperhatikan brand yang mampu menghadirkan jawaban dari masalah yang dihadapi. Di dalam memperkenalkan brand, jangan fokus pada deskripsi panjang mengenai kualitas produk, namun ceritakan apa yang bisa Anda sediakan untuk konsumen seperti keuntungan yang dapat diperoleh dan hal ini harus menjadi prioritas utama untuk menarik perhatian mereka.