Sudah bukan menjadi rahasia lagi bahwa generasi milenial gemar menggunakan platform social media Instagram. Berawal hanya berfungsi sebagai album foto online, Instagram telah menambah berbagai fitur yang membuat mereka betah untuk tetap menggunakan platform social media berbasis aplikasi mobile ini. Salah satu fitur tersebut adalah Instagram Stories. Tidak hanya digemari oleh generasi milenial, penggunaannya pun sangat bermanfaat bagi pelaku bisnis.
Meskipun mencontek aplikasi Snapchat, di Indonesia sendiri Instagram Stories lebih banyak digemari. Pasalnya sebelum fitur ini diluncurkan, pengguna Instagram sendiri di Indonesia lebih banyak dibandingkan dengan pengguna Snapchat. Ternyata penambahan fitur ini membuat mayoritas pengguna Snapchat beralih menggunakan Instagram.
Oleh karena itu, marketing Instagram sangatlah penting. Bagi generasi milenial sendiri, memanfaatkan Instagram Stories untuk kegiatan marketing mudah dilakukan. Jika anda belum familiar dengan fitur dan impact yang dapat dibawa, berikut beberapa strategi untuk dalam memanfaatkan Instagram Stories.
Runtut dan Konsisten
Fitur ini dinamakan Stories bukan tanpa alasan. Jika anda ingin mengeposkan konten dalam fitur Stories, jangan anggap bahwa tiap konten merupakan kumpulan konten individu yang tidak berkaitan satu sama lain. Awali dengan menentukan pesan apa sebenarnya yang ingin anda sampaikan kepada audiens. Kumpulan konten InstaStory memang bagaikan seluruh episode dari satu serial drama TV. Tiap episode memang perlu mempunyai inti masing-masing namun tetap berhubungan dengan episode selanjutnya.
Kesan Pertama
Seperti episode pilot drama TV, pos pertama konten InstaStory yang anda unggah harus dapat menarik perhatian. Jika tidak, maka audiens tidak akan melihat kelanjutan konten tersebut. Konten video dianjurkan sebagai salah satu bagian dari pos InstaStory. Data telah menunjukkan bahwa audiens cenderung melihat kelanjutan konten jika pos pertama dalam bentuk video.
Variasi Format
Format pos InstaStory yang sama akan membosankan audiens. Variasikan konten dengan berbagai format, mulai dari foto, video, boomerang, dan video putar balik. Jangan lupa pula manfaatkan berbagai stiker, emoji, dan sunting teks yang ada agar tidak monoton.
Jumlah Konten
Menentukan jumlah konten tiap harinya menjadi salah satu faktor penting untuk engagement bisnis karena konten InstaStory akan menghilang dalam kurun waktu 24 jam. Sediakan pos sebanyak 8-12 tiap harinya untuk runtutan satu konten. Akan tetapi, tiap jenis bisnis mempunyai standar tersendiri. Ingatlah bahwa kualitas harus diutamakan daripada kuantitas. Jangan pernah mengeposkan konten hanya karena mengejar jumlah target per harinya.
Sisipkan Link
Banyak yang tidak menyadari fitur ini, bahwa anda dapat menyisipkan link jika akun anda telah mencapai lebih dari 10.000 pengikut. Akan tetapi, jangan menggunakannya di tiap pos anda. Sisipkan di pos yang paling membutuhkan link eksternal. Misalnya, promosi potongan harga yang hanya bisa didapat dengan berlangganan newsletter. Maka sisipkan link dimana audiens dapat berlangganan newsletter tersebut.