Memang terdapat tool yang dapat membantu untuk mengoptimalkan campaign email dan website anda. Salah satu tool tersebut adalah A/B testing. Namun, yang menjadi bahasan kali ini bukanlah A/B testing melainkan heat map tool. Meskipun A/B testing lebih dikenal sebagai tool optimisasi website dan newsletter, heat map merupakan tool yang telah lama digunakan jauh sebelum A/B testing.
Dengan menggunakan heat map, pemilik bisnis dapat melihat bagaimana tingkah laku pengunjung saat membaca website maupun newsletter. Data yang ada dapat digunakan untuk melihat apa yang pengunjung inginkan, sehingga desain website maupun desain newsletter pun dapat ditingkatkan kembali agar lebih efektif.
Belum familier dengan heat map tool? Berikut 5 hal yang sering ditanyakan mengenai tool satu ini.
Apa Yang Dianalisis Oleh Heat Map Tool?
Heat map memberikan representasi visual bagaimana pengunjung membaca website atau newsletter anda. Dengan menggunakan fungsi dari software yang kompleks, kursor tiap pengunjung website dapat dilacak, dibagian halaman mana saja kursor tersebut pergi. Bagian-bagian yang ditunjuk kursor tersebut kemudian dijuluki sebagai hot spot, dimana pengunjung menghabiskan waktu untuk membaca konten atau mengklik sesuatu. Lawan dari hot spot, cold spot adalah bagian halaman yang diacuhkan oleh pengunjung.
Bagaimana Tampilan Heat Map Tool?
Heat map menampilkan tumpukan warna yang mengindikasikan bagian halaman yang diklik oleh pengunjung. Hot spot difokuskan dengan warna merah sedangkan cold spot tidak memiliki tumpukan warna tersebut.
Apa Manfaat Dari Heat Map Tool?
Heat map dapat menyediakan informasi dan data yang berguna bagi bisnis. Berikut beberapa hal yang dapat dipelajari dari penggunaan heat map. Tingkah laku pengunjung. Heat map menunjukkan bagaimana pengunjung membaca website anda. Dengan begitu, anda dapat mendesain konten website yang sesuai dengan kebiasaan mereka. Penempatan fokus pesan. Jika anda menginginkan pembaca untuk membuka konten anda, pesan yang ingin anda jadikan fokus dapat diletakkan di bagian halaman hot spot agar pesan dapat tersampaikan. Penempatan CTA. Dengan heat map, anda tidak perlu bingung dalam menempatkan tombol Call-to-Action. Menempatkan tombol CTA di bagian halaman hot spot akan dapat meningkatkan CTR (Click-Through Rates).
Bagaimana Cara Memanfaatkan Heat Map Tool Secara Maksimal?
Heat map tool sudah dapat menghasilkan data yang bermanfaat, namun saat digabungkan penggunaannya dengan A/B testing, maka data yang anda dapatkan pun akan dua kali lebih bermanfaat. Contohnya saja saat campaign email anda tidak mendapatkan cukup target klik. Perbaiki kekurangan template email yang anda gunakan dengan heat map tool. Setelah memindahkan tombol CTA ke hot spot, lakukan tes A/B untuk membandingkan email yang lama dan baru, manakah yang lebih efektif.
Tips Apa Yang Didapat Dari Heat Map Tool?
Data heat map unik berdasarkan masing-masing website dan email yang dipindai sehingga tiap bisnis pun harus mengambil keputusan berdasarkan data mereka sendiri. Namun, muncul beberapa pola dari penggunaan heat map di berbagai website dan email. Berikut adalah beberapa tips dari analisis data heat map secara umum.
Penggunjung memindai konten membentuk pola alfabet F. Mereka akan melihat konten secara horizontal di bagian atas halaman, membentuk bagian atas huruf F. Kemudian, mereka akan memindai secara horizontal di bagian bawahnya, membentuk garis kedua huruf F. Setelah itu, pengunjung akan memindai secara vertikal dari bagian kiri halaman.
Prioritaskan konten. Email maupun website, penting halnya untuk memprioritaskan konten yang ingin anda sampaikan kepada pembaca. Mereka pada umumnya tidak akan scroll down halaman sampai bawah sehingga penting untuk meletakkan informasi krusial di bagian atas.
Gunakan foto manusia. Mata manusia selalu terfokuskan dengan gambar, sehingga tidak heran jika gambar adalah salah satu hot spot. Akan tetapi, tidak sembarang gambar merupakan hot spot. Gambar dengan manusia lah yang terindikasi sebagai hot spot oleh heat map. Maka dari itu, gunakanlah gambar orang, stok foto atau pun bukan. Lebih baik lagi jika anda menggunakan foto pegawai sendiri karena stok foto bisa saja digunakan oleh kompetitor. Selain dapat menurunkan kredibilitas, brand anda pun akan susah melekat pada pengunjung website karena gambar yang sudah digunakan dimana-mana.