Terdapat banyak alasan mengapa banyak orang yang menyukai penggunaan image sliders, yang juga dikenal dengan sebutan carousel. Image slider atau carousel sendiri merupakan tampilan otomatis slideshow yang terdiri dari beberapa gambar. Pada umumnya carousel digunakan di halaman pertama sebuah website atau landing page. Memang carousel dapat menarik perhatian dan juga menambah konten lebih banyak di halaman yang terbatas yang biasanya berupa gambar dan teks.
Meskipun begitu, keunggulan tersebut ternyata tidak sebanding dengan kerugian yang diakibatkan.
Optimisasi Konversi dan SEO
Slider dapat menyembunyikan konten utama anda. Hal ini dikarenakan penggunaan carousel yang membutuhkan Flash. Mesin pencari web, termasuk Google tidak akan melihat konten dalam Flash. Sehingga, jika anda ingin konten website dapat dilihat oleh mesin pencari web dan ditampilkan dalam hasil pencarian, maka anda pun harus menghindari penggunaan Flash. Tentunya carousel dengan Flash akan berdampak buruk terhadap ranking mesin pencari web anda.
Penggunaan carousel dengan JavaScript juga berdampak buruk karena tambahan kodenya akan memperlambat tampilan website. Tidak semua pengunjung website anda mempunyai koneksi yang cepat, sehingga anda pun harus dengan cermat mengantisipasi hal tersebut. Salah satu caranya adalah dengan mengoptimalkan tampilan website, dari sudut visual maupun kecepatan.
Pengalih Perhatian
Carousel memang pada umumnya dipasang dengan transisi gambar otomatis. Transisi tersebut sebenarnya pun dapat mengganggu kenyamanan pengunjung website. Gambar dalam carousel yang mempunyai jarak transisi otomatis yang terlalu jauh pun akan ditinggalkan oleh pengunjung. Mereka tidak membuang waktu dengan berhenti lama di satu titik website dan akan terus menjelajahi website dengan scroll sampai bagian bawah. Sebaliknya, jarak transisi otomatis gambar yang pendek akan mengganggu penglihatan pengunjung website dan hasilnya pun akan sama saja: mereka akan mengacuhkan carousel.
Jika anda berpikir untuk tidak mengeset transisi otomatis, maka hasilnya pun tak kalah merugikan. Penelitian telah membuktikan bahwa jarang sekali pengunjung website yang mengklik tombol navigasi carousel. Hasilnya pun sama, carousel tidak akan mendapat perhatian pengunjung.
Selain itu, gambar dan teks yang terus beralih hanya akan membingungkan pengunjung website. Memang carousel disukai oleh para marketer yang ingin menampilkan semua penawaran atau detil bisnisnya secara menyeluruh. Namun sebaliknya, hal tersebut membuat CTA (call to action) anda tidak jelas karena terlalu banyaknya konten yang disuguhkan ke pengunjung. Jika anda sendiri tidak mengetahui mana prioritas bisnis anda sebagai CTA maka bagaimana calon konsumen mengerti apa yang sebenarnya anda ingin tawarkan?
Website Mobile
Carousel hanya berlaku untuk akses dekstop karena jika diakses melalui perangkat mobile, maka tidak akan dapat ditampilkan. Tentunya hal tersebut berlaku jika website anda telah dioptimisasikan untuk tampilan mobile. Jika tidak, maka pengunjung website dengan koneksi internet yang lambat akan menutup website anda karena website yang memakan waktu terlalu lama untuk dapat menampilkan kontennya secara penuh.
Solusi
Pilihlan CTA anda untuk ditampilkan di halaman depan website atau landing page. Apa yang ingin pengunjung website lakukan saat membuka website anda? Apakah untuk melakukan pembelian? Atau menghubungi Layanan Konsumen anda? Tentukan CTA terpenting berdasarkan jawaban dari pertanyaan tersebut.
Jika menampilkan beberapa gambar adalah yang anda butuhkan, misalnya untuk seorang fotografer, maka pilihlah karya terbaik anda untuk ditampilkan sebagai static image atau gambar statis. Dengan begitu, pengunjung website pun akan dapat dengan jelas melihat karya anda tanpa teralihkan perhatiannya oleh transisi otomatis image slider.