Logo penting untuk meningkatkan brand awareness. Tagline dan slogan pun juga tak luput menjadi faktor penentu cepatnya sebuah brand dapat dikenal oleh publik. Meskipun begitu, masih banyak orang, bahkan yang mengaku sebagai ahli marketing, tidak memahami perbedaan tagline dan slogan sehingga sering menyamakan penggunaan keduanya.
Tagline dan slogan sering disamakan karena fungsinya memang yang tidak begitu berbeda. Dua-duanya mempunyai fungsi untuk meningkatkan brand awareness. Untuk itu, agar dapat memberikan efek maksimal, tagline dan slogan haruslah dibuat dengan tepat dan digunakan pada tempatnya.
Tagline
Tagline dapat dijuluki sebagai logo verbal. Hal ini karena tagline sudah seharusnya digunakan sebagai frasa yang diasosiasikan dengan brand. Oleh karena itu, tagline yang baik akan segera mengingatkan pendengar dan pembaca dengan brand anda. Berbeda dengan slogan, tagline tidak digunakan sebagai frasa pengenalan produk sehingga tidak mengandung atau menerangkan manfaat dan fitur dari produk tersebut.
Karena fungsinya sebagai logo verbal, maka tagline haruslah sesuai dengan perkembangan waktu. Tagline yang baik adalah tagline yang fleksibel dan dapat merepresentasikan identitas brand. Anda dapat menggunakan frasa yang unik, lucu, menginspirasi, atau bahkan sindiran yang berupa sarkasme. Akan tetapi, biasanya tagline berhubungan dengan hal yang membuat suatu brand dapat menempuh sukses. Contoh tagline dari brand ternama dunia adalah “think different” milik Apple dan “just do it” milik Nike.
Slogan
Slogan digunakan untuk memasarkan suatu produk dari sebuah brand. Oleh karena itu, slogan menggunakan frasa yang mengandung ajakan, deskripsi produk, atau bahkan sesuatu mengenai target konsumen. Kegunaannya ini membuat slogan sering ditampilkan di banyak tempat demi kepentingan pemasaran. Anda akan dengan mudah menjumpai slogan di kemasan produk, iklan TV, display ads, billboard, dan sebagainya. Jika Apple menggunakan “think different” sebagai tagline, maka Apple mempunyai beberapa slogan berbeda untuk tiap produknya. Contohnya untuk produk iPad, Apple menggunakan kalimat “change is in the air” sebagai slogannya.
Gunakan Pada Tempatnya
Saat brand baru saja memulai persaingan dalam industri, banyak yang menggunakan frasa atau kalimat yang sama untuk tagline maupun slogan. Hal ini dilakukan karena suatu brand akan lebih cepat dikenal dengan satu identitas. Melalui satu frasa saja, konsumen akan lebih cepat mengingat identitas suatu brand. Brand baru dengan slogan dan tagline berbeda cenderung membingungkan konsumen. Jika tingkatan brand awareness sudah cukup tinggi, maka saatnya anda membedakan penggunaan tagline dan slogan agar identitas brand dapat dikenal lebih dalam oleh konsumen.
Karena perbedaan tagline dan slogan pada fungsi dan penggunaannya, maka untuk penciptaan keduanya pun juga berbeda. Untuk tagline, carilah perspektif unik yang terkandung dari brand. Anda dapat mengusung hal mengenai histori bagaimana brand diciptakan, visi misi, serta proses produksi brand itu sendiri. Sedangkan untuk slogan, anda harus bisa lebih kreatif dalam penciptaannya. Hal ini disebabkan karena fungsi slogan sendiri adalah untuk memperkenalkan dan menjual suatu produk. Oleh karena itu, slogan haruslah catchy dan mudah diingat.