Benarkah Comic Sans merupakan jawaban untuk kebutuhan tipografi suatu bisnis? Kenapa tidak? Comic Sans tentunya bisa digunakan sebagai kebutuhan tipografi bisnis anda meskipun font ini memang dikenal sebagai font paling dibenci dikalangan desainer profesional.
Tipografi sangat penting dalam branding. Sama seperti warna, pilihan font juga dapat mempengaruhi persepsi konsumen terhadap bisnis anda. Salah memilih tipografi dapat berakibat fatal bagi bisnis anda. Pertanyaannya, bisakah bisnis anda sukses dengan font paling dibenci ini? Jawabannya bisa ya dan tidak. Jadi, bagaimana caranya agar dapat memilih font yang tepat? Simak tips berikut.
Tentukan Karakteristik Brand
Tanyakan pertanyaan berikut mengenai brand yang ingin anda usung. Karakter seperti apakah yang ingin anda tanamkan pada brand anda? Apakah anda ingin brand dilihat oleh konsumen dengan kesan yang terpercaya dan profesional atau menyenangkan dan fleksibel? Hal apakah yang ingin anda komunikasikan kepada konsumen?
Untuk dapat menjawab pertanyaan tersebut, ingatlah kembali siapa target konsumen anda. Jika brand anda adalah konsultan hukum, maka terpercaya dan profesional adalah karakter yang ingin anda usung. Oleh karena itu, sangatlah salah jika anda memilih font Comic Sans sebagai tipografinya.
Jika brand anda adalah kursus bahasa asing untuk anak kecil di bawah 8 tahun, maka anda ingin mengusung karakter brand yang menyenangkan dan fleksibel. Dengan target pasar dan karakter seperti ini, maka penggunaan font Comic Sans tepat untuk representasi brand anda.
Sesuaikan Karakter Font
Seperti contoh yang telah disebut sebelumnya, karakter brand harus dapat terepresentasikan oleh pilihan font. Tidak hanya warna, font juga dapat mempengaruhi persepsi konsumen terhadap brand.
Secara umum, font dapat dipisah menjadi beberapa kategori berikut.
Font Serif mempunyai kesan tradisional dan klasik dengan “kaki” di ujung goresan hurufnya. Font jenis ini sering digunakan untuk merepresentasikan kekuasaan, kepercayaan diri, dan kehormatan. Contoh dari font jenis Serif adalah Garamond, Palatino, Caslon, dan Baskerville.
Font Sans Serif merupakan font Serif tanpa kaki diujung goresan hurufnya. Font jenis ini mempunyai kesan sederhana, minimalis, dan modern. Ahli tipografi menggunakan tipe font ini karena lebih mudah dibaca dari layar. Contoh font Sans Serif adalah Arial, Helvetica, dan Futura.
Font Script digunakan untuk memberikan kesan feminim, elegan, kreatif, dan ramah. Meskipun begitu, font jenis Script lebih baik tidak digunakan sebagai pilihan tipografi untuk segala kepentingan karena bentuknya yang kursif akan sulit dibaca.
Font Novelty memiliki karakteristik yang unik, tegas, dan eye-catching. Karena desainnya yang mudah untuk menangkap perhatian, maka font ini sering digunakan untuk headline. Untuk keseimbangan desain, disarankan penggunaan font jenis ini dipadu dengan font minimalis.
Pastikan Font Dapat Dibaca
Pilihan tipografi memang mengutamakan desain, tapi akan percuma jika teks menjadi sulit dibaca. Desain yang bagus tidak hanya mengutamakan aesthetic, namun juga fungsi. Contohnya saja font Comic Sans. Meskipun dikenal sebagai font paling dibenci, Comic Sans sebenarnya memudahkan penderita disleksia. Selain itu perbedaan bentuk yang signifikan antara huruf kapital dan kecilnya juga membantu anak untuk belajar membaca.
Apakah Comic Sans font untuk kebutuhan tipografi bisnis anda? Setelah mengetahui tips diatas, anda sudah bisa menentukan jawabannya. Tipografi yang baik berperan penting bagi identitas dan kesan yang dibawa suatu brand. Dengan banyaknya pilihan font yang tersedia, anda dapat bereksperimen untuk menentukan mana yang tepat bagi kebutuhan tipografi brand anda. Akan tetapi, ingatlah bahwa visual atau desain brand yang sering berubah juga akan mempengaruhi persepsi konsumen.