Infinite Scrolling Tidak Sesuai untuk Semua Tipe Website

Fitur infinite scrolling atau scrolling tanpa batas menjadi fitur andalan bagi berbagai website. Infinite scrolling adalah fitur dalam desain website yang dapat memuat halaman secara otomatis saat user menggulung halaman kebawah. Hal ini tentunya akan memudahkan user untuk menjelajah website karena mereka tidak perlu mengklik apapun untuk berpindah halaman. Meskipun telah menjadi salah satu tren dalam desain website, infinite scrolling hanya cocok digunakan untuk tipe-tipe website tertentu saja.

Sesuai untuk User yang Mengisi Waktu Luang

Contoh tipe website yang sesuai untuk menggunakan fitur ini adalah blog-blog informatif para blogger. User bisa mengulung halaman sembari memilih judul-judul artikel mana yang menarik untuk dibaca. Contoh lain dalam penggunaannya adalah dalam media sosial seperti Facebook dan Twitter. Konten didalamnya memiliki sifat dan struktur informasi yang sama, update dari orang-orang yang diikuti.

Konten yang terus termuat dan halaman tanpa ujung memang sesuai untuk user yang menjelajah website karena memang untuk mengisi waktu luang. Tanpa harus mengklik “halaman selanjutnya”, konten terus tersaji secara otomatis.

Fitur ini memang memiliki keuntungannya sendiri, namun tetap harus digunakan dengan hati-hati. Pertimbangkan jenis konten dan motivasi user saat mengunjungi website. Ketika user ingin menemukan informasi atau konten tertentu, fitur infinite scroll hanya akan menganggu. Contohnya saja untuk website e-commerce dimana menemukan produk tertentu dengan cepat menjadi tujuan user. Halaman yang terus memuat hanya akan memakan waktu yang lama. Ditambah dengan absennya fitur untuk memfilter hasil pencarian.

Tak hanya itu saja, melihat kembali informasi yang terlewat juga akan lebih sulit mengingat panjang halaman website yang terus memuat konten. Akan lebih mudah untuk menemukan informasi yang terlewat tersebut jika informasi ada pada halaman tertentu, halaman pertama, kedua, ketiga, dst.

Menurunkan UX

Penggunaan fitur scroll ini pun mempunyai konsekuensinya tersendiri yang dapat menurunkan UX (user experience). Bagi user yang mengunjungi website untuk mendapatkan informasi tertentu, scrolling tak berujung sama halnya dengan tenggelam dalam tumpukan informasi. Tipe user tersebut memerlukan fitur website yang dapat mengelompokkan informasi yang ada berdasarkan relevansi dalam bentuk halaman-halaman website.

Dengan halaman website yang terbagi dalam angka 1, 2, 3, dst, user pun dapat mengantisipasi panjang waktu yang diperlukan untuk membaca skimming konten satu halaman website. Halaman yang terbagi dengan angka pun bisa memberi kebebasan bagi user, untuk terus lanjut ke halaman berikutnya atau tidak. Berbeda dengan infinite scrolling yang terus memuat dan tidak memberikan pilihan kepada user untuk berhenti.

Yang paling menganggu dari penggunaan infinite scrolling adalah tampilannya yang dapat menipu user. Scroll bar menampilkan estimasi dari panjang sebuah halaman. Namun, ketika infinite scroll digunakan, scroll bar dapat memberikan estimasi yang tidak tepat. Scroll bar sudah hampir di ujung bawah halaman, ternyata halaman masih tersisa panjang karena infinite scroll yang dapat memuat konten website secara otomatis. Percaya atau tidak, banyak sekali user yang masih menggunakan scroll bar untuk mengetahui apakah satu halaman website sudah akan berakhir atau masih panjang.

Tahan Kunjungan Website Konsumen Lebih Lama untuk Meningkatkan Jumlah Transaksi

Penting halnya untuk dapat merubah pengunjung website Anda menjadi konsumen. Hal ini karena besar kesempatan pengunjung-pengunjung tersebut hanya akan membuka website Anda satu kali saja. Sebuah riset telah membuktikan bahwa 70% hingga 96% dari pengunjung website tidak akan kembali setelah meninggalkan sebuah halaman.

Cara termudah untuk meningkatkan kesempatan Anda dalam merubah trafik menjadi transaksi adalah dengan membuat pengunjung website untuk browsing lebih lama. Semakin lama mereka ada dalam website, maka semakin mereka mengetahui siapa Anda dan apa yang Anda tawarkan. Berikut adalah 4 cara untuk membuat kunjungan website konsumen menjadi lebih lama.

Letakkan CTA Strategis di Tiap Halaman

Tiap halaman dari website memerlukan call-to-action (CTA) yang mengarahkan pengunjung untuk melakukan transaksi. Contohnya saja artikel yang membahas cara membersihkan sepatu. Karena bisnis Anda menawarkan produk deterjen sepatu, maka cantumkan spesifikasi produk tersebut.

Anda juga dapat membuat konten yang bermanfaat untuk mereka. Konten-konten tersebut hanya dapat diakses setelah mereka mendaftarkan diri dengan menyerahkan alamat email. Selain menyediakan konten yang bermanfaat, Anda pun berhasil mengumpulkan alamat-alamat email yang nantinya bisa digunakan untuk promosi marketing.

Cegah dengan Pop-up

Pop-up yang hanya muncul ketika pengunjung website berniat untuk meninggalkan halaman bisa menjadi metode yang sangat efektif. Terdapat beberapa cara untuk mempraktikkan metode ini, tergantung dari lokasi dimana pengunjung website berada. Beberapa contohnya seperti:

Artikel Blog: Anda dapat mendesain pop-up untuk menawarkan pengunjung website agar diarahkan ke artikel blog lain yang relevan. Atur pop-up agar pengunjung website terpancing untuk membaca informasi tambahan. Dengan begitu, kesempatan mereka untuk menginginkan produk yang Anda tawarkan pun semakin besar.

Halaman Produk: Ketika pengunjung website akan mencoba keluar dari halaman produk, beri mereka kesempatan untuk membaca ulasan dan konten informasi lain yang relevan dengan produk yang mereka lihat. Tulis konten yang mempunyai jawaban dari pertanyaan yang sering diajukan (FAQ). Jawaban tersebut dapat menjadi kunci transaksi seorang konsumen. Dengan begitu, mereka dapat memutuskan untuk membelinya atau tidak dengan mudah karena telah mengetahui informasi produk tanpa harus bertanya lebih lanjut.

Keranjang Belanja: Untuk meneruskan proses check-out produk yang telah dimasukkan dalam shopping cart, tawarkan promo menarik seperti kode diskon. Selain kode diskon, Anda dapat mengarahkan mereka ke halaman ulasan dan testimoni.

Gunakan Konten Visual

Salah satu cara termudah untuk meningkatkan waktu kunjungan konsumen dalam website adalah dengan mencantumkan banyak konten visual. Video penjelasan dan tutorial adalah dua contoh yang dapat menarik perhatian pengunjung website. Selain itu konten dalam bentuk video, gambar infografik juga dapat membantu.

Buat Konten yang Mudah Dibaca secara Skimming

Cara selanjutnya untuk mempertahankan kunjungan website konsumen adalah dengan membuat konten yang mudah dicerna informasinya. Penting halnya untuk menjadikan konten Anda menjadi beberapa bagian. Dengan begitu, konten tersebut dapat dibaca dengan mudah, bahkan dibaca secara sekilas dengan skimming. Penggunaan heading dan sub-heading yang benar, disertai dengan gara formatting yang tepat, Anda pun dapat menyampaikan pesan kepada pengunjung website meski mereka hanya membacanya sekilas.

Tak semua pengunjung website Anda akan membaca konten kata demi kata. Sehingga jika Anda dapat menyampaikan pesan hanya dengan membaca sekilas, maka kesempatan pengunjung website untuk mengetahui bisnis Anda lebih lanjut akan lebih besar.

Hindari 5 Hal Ini untuk Mengoptimalkan Website Bisnis

Website bisnis ada untuk meningkatkan penjualan. Sehingga, sudah seharusnya website bisnis mampu untuk menarik, berinteraksi, dan mengubah pengunjung menjadi konsumen. Bagaimana jadinya jika ternyata website Anda malah memberikan efek sebaliknya?

Mengelola website untuk dapat mencapai target trafik dapat memakan waktu dan juga dana. Sehingga, hal yang tidak akan Anda inginkan adalah untuk pengunjung website yang dengan cepat pergi meninggalkan website. Apalagi ternyata penyebabnya adalah hal-hal kecil yang sesungguhnya dapat dengan mudah dicegah dan diperbaiki. Berikut hal-hal yang harus Anda hindari untuk mengoptimalkan website bisnis Anda.

Waktu Muat yang Lama

Tentu Anda pernah membuka website dimana website tersebut terus loading.. loading.. hingga pada akhirnya Anda mengurungkan niat untuk membuka website tersebut. Bayangkan jika hal terebut terjadi pada website bisnis Anda. Selain kehilangan trafik, Anda pun dapat kehilangan konsumen potensial.

Menurut KISSmetrics sendiri, sebanyak 47% konsumen mempunyai anggapan bahwa sebuah website harusnya dapat dimuat hanya dalam waktu 2 detik. Sebanyak 40% meninggalkan website yang memakan waktu muat lebih dari 3 detik. Oleh karena itu, untuk mengoptimalkan website bisnis, Anda harus menekan lamanya waktu muat yang dibutuhkan halaman website Anda.

Registrasi yang Memaksa

Tak ada yang lebih menyebalkan ketika Anda dipaksa untuk memberikan informasi pribadi kepada pihak-pihak yang tidak dikenal. Hindari pemaksaan dalam meminta informasi pribadi pengunjung website Anda. Jangan sekali-kali menutup akses konten website dengan syarat pengisian formulir yang mewajibkan pengunjung website untuk mengisinya dengan informasi pribadi.

Jika memang konten website yang Anda sediakan memberikan manfaat kepada pengunjung website, sediakan pilihan lain seperti berlangganan newsletter. Selain tidak memaksa dalam memberikan informasi pribadi seperti nama email, Anda pun memiliki data yang kemudian dapat digunakan untuk peningkatan kualitas website dan bisnis Anda.

Animasi dan Audio

Beberapa tahun lalu animasi dan musik memang memberikan kontribusi untuk tingkat kesuksesan suatu website. Sayangnya, hal tersebut sudah tidak lagi berlaku. Animasi dan musik audio bukanlah hal yang diharapkan oleh pengunjung website saat membuka website Anda. Selain menganggu dan mengagetkan, keduanya juga dapat memperlambat waktu muat website.

Navigasi Buruk dan Membingungkan

Pengunjung harulah dapat mengakses informasi dari website Anda dengan mudah dan cepat. Selain waktu muat, hal yang perlu Anda perhatikan dengan cermat adalah navigasi dari informasi tersebut.

Jika mereka kesulitan untuk menemukan dimana sebuah informasi terletak, kemungkinan besar pengunjung website mengurungkan niat untuk menjelajah website Anda lebih lama lagi. Meskipun telah menyediakan konten, produk, dan jasa terbaik, semua hal tersebut akan menjadi percuma jika pengunjung website Anda tidak bisa menemukannya.

Kurangnya Konten Terbaru

Waktu muat cepat, navigasi mudah, dan desain website yang enak dipandang mata. Semuanya hal tersebut msih belum cukup untuk mengoptimalkan website bisnis Anda. Hal-hal tersebut juga akan percuma jika tidak dibarengi dengan konten terbaru. Dengan memperbarui konten website secara reguler, kredibilitas bisnis Anda pun akan naik. Hal tersebut karena pembaruan konten mempunyai artian bahwa Anda berdedikasi dengan jalannya bisnis. Selain itu, menjadi tanda bahwa bisnis Anda masih aktif berjalan.

6 Elemen Penting Website Bisnis yang Harus Dimiliki

Dengan konsumen yang telah mahir dalam menggunakan dan memanfaatkan kemajuan teknologi, website adalah sebuah elemen wajib untuk bisnis yang sukses. Besar maupun kecil, dalam jenis industri apapun, sebuah website sangatlah esensial. 

Website dan Aplikasi Bisnis Anda Sudah Siap? Optimalkan Sekarang agar Cepat Ditemukan Konsumen

Membangun presensi online untuk bisnis tidak berhenti hanya sampai di pembuatan website dan aplikasi mobile saja. Setelah keduanya dibuat, Anda pun perlu melakukan optimisasi agar website dan aplikasi mobile tersebut dapat ditemukan dengan mudah oleh target konsumen. Beberapa cara optimisasi diantaranya adalah iklan media sosial, SEM, dan SEO. Meskipun ketiganya dapat memudahkan bisnis Anda untuk ditemukan, masing-masing mempunyai keunggulannya sendiri. Jenis bisnis dan siapa target konsumen Anda sangat menentukan cara optimisasi manakah yang harusnya Anda ambil.

Menjangkau Generasi Milenial Sebagai Konsumen

Generasi milenial, mereka yang berumur 18 sampai 34 tahun, dikenal sebagai generasi muda yang sulit untuk dijangkau sebagai konsumen, karena mereka tak terpengaruh dengan strategi marketing tradisional.

Beberapa tahun lalu milenial bukanlah demografi yang begitu diperhatikan sebagai target konsumen, karena mereka belum mempunyai daya beli. Namun, seiring dengan berjalannya waktu, milenial memasuki lapangan kerja, sehingga mereka pun telah mendapatkan daya beli tersebut. Brand dan bisnis yang tidak menyesuaikan diri dengan milenial pun akan tertinggal. Jika Anda tidak menginginkan hal tersebut, maka langkah awal yang harus diambil adalah dengan memahami generasi milenial sendiri, sebelum membentuk strategi marketing untuk brand dan bisnis Anda.

6 Elemen Penting Aplikasi Populer

Terdapat ribuan aplikasi mobile yang tersedia untuk diunduh. Namun, diantara banyaknya jumlah tersebut, hanya terdapat beberapa yang benar-benar populer dan unggul dari yang lain. Apa yang membuat aplikasi-aplikasi tersebut begitu spesial? Berikut adalah daftar elemen penting yang dapat membuat aplikasi populer lebih unggul dari yang lain. 

Kenali Desain Web Responsif Untuk Perangkat Mobile

Konsep desain web responsif atau yang juga dikenal sebagai RWD (responsive web desain) telah menjadi faktor vital bagi desainer dan developer. Apa itu desain web responsif dan bagaimana untuk mengaplikasikan konsep ini dalam perangkat mobile? Berikut adalah pengenalan pembuatan RWD untuk perangkat mobile. 

FAQ Pembuatan Website Mobile Untuk Bisnis

Apakah anda memang benar-benar membutuhkan website mobile untuk bisnis anda? Bagaimanakah website mobile dapat membawa keuntungan dan manfaat? Apa sajakah yang dibutuhkan untuk membuat website tersebut? Membuat website mobile telah menjadi bagian terpenting untuk segala bisnis di semua jenis industri dengan ukuran dan skala besar maupun kecil. Untuk itu, berikut adalah FAQ atau pertanyaan yang disering diajukan seputar pembuatan website mobile untuk bisnis.

Meningkatkan Peringkat Aplikasi di App Store

Apple App Store tetap bertahan di peringkat atas marketplace aplikasi. Kualitas perangkatnya mengundang banyak orang untuk memilih perangkat Apple. Dengan demikian, Apple App Store pun dijadikan target oleh para developer untuk menerbitkan aplikasi mereka. App Store sendiri telah menyediakan bagian-bagian tersendiri untuk mengelompokkan aplikasi yang ada, yaitu aplikasi gratis, berbayar, dan top grossing (memiliki pendapatan terbesar). Bagaimana cara untuk meningkatkan peringkat aplikasi anda di App Store?