Pop-up website bisa saja mengganggu, namun jika digunakan dengan benar penggunaannya bisa membawa manfaat besar. Langkah pertama yang harus Anda lakukan ketika akan menggunakan pop-up website adalah dengan mengenal semua tipenya karena tiap-tiap tipe akan lebih sesuai jika digunakan untuk tujuan, trafik, hingga objektif tertentu. Ketika Anda memahami perbedaan masing-masing tipe, memilih salah satu untuk digunakan dalam website Anda pun akan lebih mudah. Berikut beberapa tipe pop-up website yang bisa Anda pilih.
Pop-up Klik
Tipe pop-up website satu ini akan muncul setelah pengunjung website mengklik suatu menu, baik tautan, kata, atau gambar. Karena hanya akan muncul setelah sebuah klik di menu tertentu, maka tipe pop-up ini yang paling tidak menganggu.
Anda dapat menggunakan pop-up klik untuk menampilkan penawaran menarik kepada pengunjung. Contohnya saja e-book gratis yang berisikan informasi bermanfaat yang bisa Anda letakkan pada bagian blog di website Anda.
Pop-up Waktu
Pop-up website tipe ini akan muncul setelah waktu yang ditentukan habis. Dengan kata lain, pop-up akan muncul setelah pengunjung menghabiskan beberapa waktu menjelajah website Anda. Sehingga jika Anda mengatur waktu pop-up 10 detik, maka pop-up pun akan muncul setelah pengunjung menghabiskan 10 detiknya di website Anda.
Jika tidak diatur dengan tepat, pop-up waktu dapat sangat menganggu pengunjung website Anda. Kunci penggunaan tipe pop-up ini yang perlu Anda ingat adalah menetapkan waktu munculnya pop-up. Oleh karenanya jika Anda tertarik menggunakan pop-up ini maka sebaiknya cek waktu rata-rata yang dihabiskan pengunjung di website Anda. Hal tersebut bisa dilakukan melalui alat analisa Google Analytics. Dengan begitu, Anda dapat memastikan bahwa pop-up akan dilihat oleh pengunjung sebelum mereka menutup website Anda.
Anda dapat memanfaatkan tipe pop-up waktu untuk mengajak pengunjung agar “berinteraksi” lebih lanjut dengan layanan atau produk Anda. Baik untuk mendaftarkan akun baru, berlangganan surel, ataupun yang lainnya.
Pop-up Scroll
Tipe pop-up website selanjutnya adalah pop-up scroll, yang akan muncul setelah Anda menggulung (scroll) halaman website. Tipe satu ini biasa digunakan untuk website yang mempunyai konten menarik untuk dibaca. Selain itu, scroll juga dapat digunakan sebagai jaminan bahwa pengunjung website benar-benar tertarik dengan apa yang mereka lihat di website Anda. Kesimpulan tersebut sendiri ditarik dari fakta bahwa mayoritas pengguna internet yang memiliki ketertarikan, mekipun hanya sedikit, akan menggulung halaman website yang dikunjunginya. Sedangkan bagi mereka yang tidak akan langsung meninggalkan halaman website.
Kunci dari penggunaan pop-up scroll yaitu memperkirakan pada titik mana dalam konten bahwa pengunjung website akan cenderung menunjukkan ketertarikan mereka terhadap apa yang Anda tawarkan. Baiknya Anda tidak memasang pop-upnya terlalu cepat, namun terlalu lama juga tidak akan efektif. Akan lebih baik jika Anda mengatur tipe pop-up ini untuk muncul ketika pengunjung website ada pada titik 70% konten Anda.
Sama halnya dengan tipe pop-up yang sebelumnya telah disebutkan, pop-up scroll dapat digunakan untuk menanyakan pengunjung website untuk “berinteraksi” dengan Anda. Namun, pop-up tipe ini memang biasanya digunakan untuk website yang memiliki konten artikel dalam blog, dengan setidaknya 1000 kata panjangnya untuk tiap artikel.
Pop-up Masuk
Tipe pop-up ini mungkin menjadi pop-up yang paling sering digunakan. Pop-up masuk akan muncul sesaat ketika halaman website telah selesai termuat, menutupi pengunjung website untuk melihat semua konten yang ada di dalamnya. Menutupnya konten tersebut dianggap dapat merugikan karena pengunjung website bahkan belum mengenal Anda, namun Anda telah menawarkan sesuatu melalui pop-up.
Meskipun memang hal tersebut benar adanya, pop-up masuk yang menutupi halaman website bisa memberikan manfaat jika digunakan dengan tepat. Pop-up tipe ini bisa digunakan untuk menampilkan tawaran terbatas, misalnya potongan harga, konten eksklusif, dan lainnya. Karena efek kelangkaan, pengunjung akan lebih tertarik untuk mengisi dan mengklik pop-up website Anda. Namun tetap perlu diingat bawa apa yang Anda tawarkan melalui pop-up tersebut tentunya memang benar menarik untuk pengunjung website.
Disamping penawaran yang terbatas, pop-up masuk juga bisa digunakan untuk menyampaikan pesan penting atau pengumuman. Contohnya saja ketika website Anda akan tidak aktif untuk beberapa hari ke depan karena sedang maintenance. Anda dapat memanfaatkan pop-up masuk untuk menampilkan informasi ini kepada pengunjung website. Dengan begitu, mereka dapat antisipasi saat website Anda tidak aktif nantinya.
Pop-up Keluar
Tipe pop-up website lain yang umum digunakan adalah pop-up keluar. Pop-up ini akan muncul ketika pengunjung website Anda akan meninggalkan website. Tergantung dari pop-up yang Anda gunakan, terdapat pop-up yang bisa muncul ketika kursor Anda mendekati menu keluar website, misalnya menu kembali pada browser dan keluar pada tab browser.
Tidak semua pengunjung yang meninggalkan website Anda tidak tertarik dengan apa yang Anda tawarkan. Mereka bisa saja mengecek apa yang Anda punya, mengenal semua seluk beluk Anda dari A hingga Z. Pop-up keluar digunakan tidak untuk mengumpulkan leads atau menawarkan promo. Tipe pop-up website ini biasa digunakan untuk memastika bahwa pengunjung website memang benar-benar memperhatikan.
Daripada menempatkannya di landing page, Anda bisa menempatkannya pada halaman layanan atau produk Anda.
Meskipun pop-up website sering dianggap sebagai sesuatu yang mengganggu bagi pengunjung website, Anda bisa meminimalisirnya dan juga secara bersamaan membuatnya membawa manfaat bagi bisnis Anda. Dengan uraian tipe pop-up website diatas, semoga Anda sekarang mempunyai gambaran untuk memilih mana pop-up website yang tepat.
Anda butuh bantuan mengenai pop-up website? Kontak kami sekarang juga untuk mendapatkan tanggal konsultasi pertama gratis!