Menggunakan influencer terbukti menjadi strategi marketing yang efektif untuk diterapkan secara online. Melalui mereka, anda dapat menjangkau komunitas yang tepat untuk memasarkan bisnis anda. Hal ini dikarenakan tiap influencer sudah mempunyai komunitas tersendiri. Meskipun tidak bisa dibilang besar seperti fans selebriti, influencer internet dengan komunitas kecilnya akan jauh lebih tepat sasaran karena anda memang sudah mengetahui demografi komunitas tersebut. Oleh karena itu, menggunakan influencer yang relevan dengan brand anda sangatlah penting.
Terdapat berbagai macam influencer di internet. Jika dilihat dari bidang ketertarikan masing-masing, terdapat influencer make up, game online, buku, dan sebagainya. Jika dilihat dan dari platform social media dimana mereka membagikan konten, ada influencer Instagram, Twitter, Youtube, dan banyak lagi. Salah satu jenis influencer yang sering digunakan sebagai bagian strategi marketing suatu brand adalah vloggers. Menggunakan vloggers terbukti efektif karena konten video mereka dikenal sebagai konten yang personal, tanpa kesan hard-selling meskipun memang terdapat bagian dimana mereka mempromosikan suatu produk.
Membangun reputasi sebagai vlogger bukan hal yang mudah mengingat banyaknya vlogger pada platform yang sama. Untuk itu, bagi mereka yang telah mempunyai jumlah pengikut (subscribers) yang banyak pasti sukses menerapkan personal branding dengan tepat. Dari personal branding tersebut, tentunya ada beberapa hal yang dapat kita ambil untuk diterapkan sebagai strategi marketing social media.
Perlakukan Konsumen Seperti Manusia
Keputusan implementasi strategi marketing secara online sering bergantung dari angka statistik, contohnya jumlah klik yang didapatkan. Besar kesempatan anda akan lupa bahwa jumlah klik tersebut berasal dari orang sungguhan, bukan bot internet. Oleh karena itu, fokuskan strategi marketing anda untuk menjalin komunikasi yang baik.
Contohnya saja jika terdapat konsumen yang mengajukan pertanyaan atau keluhan, jangan dijawab dengan bahasa yang terlalu formal karena dapat membentuk kesan impersonal. Untuk dapat membentuk komunikasi yang nyaman, gunakan strategi yang dapat membentuk koneksi personal dengan konsumen.
Implementasi strategi ini dapat dilihat dari salah satu brand fast food Amerika, Wendy’s. Mereka menggunakan bahasa informal untuk membalas mention konsumen di platform social media Twitter. Bahkan mereka tidak sungkan menggunakan ledekan dan sarkasme untuk menanggapi kritikan. Hal ini dikarenakan konsumen mereka di Twitter merupakan konsumen muda yang lebih mengapresiasi tanggapan seperti ini dibanding tanggapan formal yang terkesan impersonal.
Perjelas Call-to-Action
Penggunaan komunikasi personal dengan konsumen terkadang dapat membuat objektif anda untuk mempromosikan brand akan sulit dilihat oleh konsumen. Untuk itu, jangan lupa untuk tetap memberikan kejelasan apa yang ingin anda tawarkan kepada mereka. Jika anda ingin konsumen untuk mencoba produk baru anda, cantumkan dimana mereka dapat mengakses informasi tentang produk tersebut. Jika anda ingin mereka untuk sekedar menengok tempat dimana segala tentang bisnis anda dijelaskan, cantumkan website anda.
Vlogger sendiri selalu mengakhiri konten video dengan mengajak penonton untuk berlangganan kanal Youtube mereka.
Ciptakan Konten Berkualitas
Ketatnya persaingan industri akan mempersulit brand anda untuk diketahui oleh konsumen. Salah satu cara untuk menanggulanginya adalah dengan menyediakan konten berkualitas di tiap campaign social media. Menentukan konten yang memang benar-benar dibutuhkan oleh konsumen tidaklah mudah apalagi dengan tuntutan kualitas. Anda dapat belajar dari data campaign brand anda sebelumnya. Perhatikan konten mana yang benar-benar direspon oleh konsumen dan mana yang tidak.